BUDAYA DEMOKRASI
- Minggu, 15 Januari 2023
- Berita Pengumuman Sekilas-info OPINI MATERI
- Tikoh Anggono
- 0 komentar

Pengertian budaya demokrasi adalah sebagai pola pikir, dan sikap warga masyarakat yang berdasarkan nilai-nilai kemerdekaan, persamaan dan juga persaudaraan antarmanusia dengan kerja sama, saling percaya, toleransi, dan kompromi.Pengertian budaya demokrasi adalah sebagai pola pikir, dan sikap warga masyarakat yang berdasarkan nilai-nilai kemerdekaan, persamaan dan juga persaudaraan antarmanusia dengan kerja sama, saling percaya, toleransi, dan kompromi.
Secara etimologi, budaya demokrasi merupakan sikap dan kegiatan manusia yang mencerminkan nilai-nilai seperti seperti contohnya menghargai, kebersamaan, kebebasan, dan peraturan.
1. Jenis-jenis budaya demokrasi
Jenis-jenis budaya demokrasi terbagi menjadi dua, yaitu berdasarkan bentuk partisipasi rakyat dan segi ideologi. Berikut penjelasannya:
a. Budaya demokrasi berdasarkan bentuk partisipasi rakyat
Berdasarkan bentuk partisipasi rakyat, ada tiga macam demokrasi, yaitu:
1) Demokrasi langsung
Demokrasi langsung memiliki arti sebagai suatu sistem demokrasi yang bisa melibatkan seluruh rakyat secara langsung dalam membicarakan atau menyatakan sesuatu urusan negara (pembuatan kebijakan politik).
Misalnya, referendum atau nama lainnya meminta pendapat seluruh rakyat atas persoalan• persoalan yang mendasar dalam kehidupan bemegara, pelaksanaan pemilihan presiden dan wakil presiden serta wakil-wakil rakyat yang duduk di parlemen.
2) Demokrasi tidak langsung (demokrasi perwakilan)
Demokrasi tidak langsung memiliki arti yang sebagai suatu sistem demokrasi dalam menyalurkan aspirasi rakyat melalui wakil-wakilnya yang ada dalam DPR.
Dalam hal ini rakyat tidak terlibat secara langsung dalam pembuatan keputusan politik, tetapi didelegasikan atau melimpahkan kekuasaannya kepada orang-orang yang dipilih melalui sebuah pemilu yang bebas, jujur, dan adil.
3) Demokrasi campuran
Demokrasi campuran yaitu suatu sistem demokrasi gabungan antara demokrasi langsung dan demokrasi perwakilan. Contotyan, rakyat memilih wakilnya di DPRD kemudian wakil itu dikontrol oleh rakyat dengan sistem referendum.
b. Budaya demokrasi berdasarkan segi ideology
Berdasarkan segi ideologi, ada dua macam demokrasi, yaitu:
1) Demokrasi konstitusional
Demokrasi konstitusional adalah demokrasi yang mencerminkan suatu kekuasaan pemerintahan yang terbatas dan tidak banyak campur tangan serta tidak bertindak sewenang• wenang terhadap warga negaranya. Kekuasaan pemerintahan ini dibatasi oleh konstitusi.
Demokrasi konstitusional dianut oleh negara-negara Eropa barat, Amerika serikat, India, Pakistan, Indonesia, Filipina, dan Singapura.
2) Demokrasi rakyat
Demokrasi rakyat (demokrasi proletar), yaitu memiliki pengertian sebagai sebuah demokrasi yang berlandaskan ajaran komunisme dan marxisme yang dikembangkan oleh Karl Marx dan Leninisme. Ciri yang menonjol dari demokrasi rakyat ini, ya itu tidak mengakui hak asasi warga negaranya.
2. Prinsip-prinsip budaya demokrasi
Ada beberapa prinsip budaya demokrasi secara umum yang harus kita ketahui, seperti berikut:
• Adanya jaminan hak asasi manusia
• Persamaan kedudukan di depan hukum agar tidak terjadi diskriminasi dan ketidakadilan.
• Pengakuan hak politik, seperti berkumpul, berserikat, dan berpendapat.
• Pemerintahan berdasarkan kehendak rakyat, adanya pengawasan terhadap pemerintah.
• Pemilihan umum yang bebas, jujur, dan adil.
3. Contoh-contoh budaya demokrasi
Contoh-contoh budaya demokrasi dalam kehidupan sehari-hari, yakni:
• Setiap warga negara bebas memilih agama yang ingin dianutnya dan menyebarkan ajaran kepada orang lain. Namun, orang tersebut tidak boleh memaksakan kehendak agar orang lain mengikuti agamanya.
• Memilih pemimpin secara demokratis, seperti pemungutan suara untuk memilih ketua OSIS, RT, RW, dan sebagainya.
• Memberikan pendapat dengan damai dan tertib. Misalnya mengangkat tangan terlebih dahulu dan tidak memotong pembicaraan orang lain
4. Contoh Budaya Demokrasi Di Sekolah
• Pemilihan organisasi sekolah dan kelas dengan musyawarah.
• Pembagian tugas piket yang merata.
• Interaksi dan komunikasi yang lancar antara guru, siswa, dan orang di lingkungan sekolah.
• Ikut bergantian menjadi petugas upacara.
• Menghadiri acara yang diadakan sekolah.
• Ikut berpartispasi dalam OSIS.
• Ikut serta dalam kegiatan politik di sekolah seperti pemilihan ketua OSIS, ketua kelas, maupun kegiatan yang lain yang relevan.
• Mernberikan usul, saran, dan pesan kepada pihak sekolah.
• Menulis artikel, pendapat, opini di rnajalah dinding.
• Hadir di sekolah tepat waktu.
• Mernbayar SPP atau iuran wajib skolah.
• Menghormati guru dan staf sekolah.
• Menghargai pendapat yang diutarakan ternan ketika sedang berdiskusi.
• Mernpersilakan ternan untuk rnernberikan pendapat saat berdiskusi.
• Aktif rnenyarnpaikan pendapat saat pernbelajaran.
• Menyarnpaikan kritik dan saran kepada Majelis Perwakilan Kelas demi kernajuan sekolah.
• Mendahulukan kepentingan bersarna di atas kepentingan pribadi.
• Melaksanakan kewajiban di sekolah dengan penuh tanggung jawab.
• Tidak rnernbeda-bedakan ternan dan guru.
• Belajar dengan rajin dan rnengerjakan tugas sekolah.